Rumah Presiden Jokowi Di Solo Digeledah Kpk
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berada di Spanyol kala rumah dinasnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di Spanyol, ia menyampaikan kebijakan hilirisasi yang digalakkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertanian pada Sabtu (29/9), Syahrul melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perikanan Spanyol Luis Planas Puchades.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan Presiden Jokowi terus mendorong hilirisasi produk turunan bermutu agar bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional.
"Karena itu, kami terus berkolaborasi dengan asosiasi bisnis maupun korporasi swasta. Bulan lalu, kami bekerjasama dengan Pemerintah Denmark untuk menguatkan produksi susu dan keju organik."
"Sementara di hortikultura, kami mendorong pengembangan dan komersialisasi produk herbal dari hulu ke hilir," kata SYL.
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga mendorong Pemerintah Spanyol membuka akses pasar produk hortikultura asal Indonesia secara luas.
Ia mengusulkan pembentukan tim kerja sama untuk merumuskan langkah konkret peningkatan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura Indonesia agar bisa mendominasi pasar global.
Syahrul juga mendorong Luis agar membuat MoU dalam bentuk Joint Task Force untuk memajukan sektor pertanian kedua negara. Menurutnya, ada banyak aspek yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Spanyol.
"Termasuk dukungan Luis Planas dalam menghadapi ancaman krisis global yang diakibatkan oleh perubahan iklim, tekanan geopolitik global serta pemulihan ekonomi pasca pandemi," katanya.
Sementara itu, rumah dinas Syahrul di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Jakarta Selatan digeledah KPK sejak Kamis (28/9) sore hingga Jumat (29/9) pagi. Syahrul terseret permintaan paksa atau pemerasan jabatan di kasus dugaan korupsi.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri belum memerinci alat bukti apa yang ditemukan dari penggeledahan tersebut.
"Benar, ada giat di sana. Giat sedang berlangsung. Karena masih pada proses penyelidikan tentu tidak bisa kami sampaikan lebih lanjut. Segera kami sampaikan perkembangannya," kata Ali.
KPK diketahui sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). KPK sudah meminta keterangan sejumlah orang terkait, termasuk SYL.
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Jokowi dinyatakan terlibat dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Presiden untuk penanganan COVID-19 di wilayah Jabodetabek pada 2020.
Hal itu dinarasikan dalam sebuah unggahan video YouTube berdurasi 10 menit. Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“GEGER SIANG INI..!!! KPK GELEDAH KORUPSI BANPRES JOKOWI
KPK GELEDAH 5 LOKASI KORUPSI BANPRES”
Namun, benarkah Jokowi dinyatakan terlibat dikasus korupsi bansos presiden pada akhir Juli?
Unggahan video yang menarasikan Jokowi resmi dinyatakan terlibat dikasus korupsi bansos presiden pada akhir Juli. Faktanya, isi video tidak sesuai dengan narasi judul. (YouTube)
Berdasarkan penelusuran, thumbnail dari video tersebut serupa dengan unggahan ANTARA berjudul “Pegawai KPK jadi ASN, Tjahjo pastikan gaji tak berubah” yang diunggah 2019. Dalam video tersebut, tidak ada penjelasan sesuai judul yaitu Presiden Jokowi dinyatakan terlibat kasus korupsi bansos presiden pada akhir Juli.
Narator hanya membacakan laman Tempo yang berjudul “KPK Geledah Lima Lokasi Terkait Korupsi Bansos Presiden”. Dalam laman tersebut dijelaskan KPK melakukan penggeledahan pada Selasa, 23 Juli 2024, penggeledahan itu dilakukan di lima tempat di wilayah Jabodetabek.
Selain itu, narator juga membacakan artikel dari laman Detik yang berjudul “6 Hal Diketahui tentang KPK Geledah Kantor dan Rumah Walkot Semarang”. Dalam artikel tersebut dijelaskan KPK menggeledah kantor Pemkot Semarang terkait kasus korupsi di Pemkot Semarang.
Hingga saat ini, penyidik masih terus kumpulkan alat bukti hingga akhirnya dinyatakan cukup untuk disidangkan di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor). Penyidik KPK telah menetapkan satu orang tersangka bernama Ivo Wongkaren (IW).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TRIBUNJATIM.COM - Intip rumah Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Usai dua periode menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi kini pulang ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.
Jokowi dan istrinya, pulang ke Solo usai pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
Mereka kembali ke rumah yang dulu dibelinya dengan cara nyicil. Dari rumah sederhana seluas 200 meter, kini jadi rumah mewah bernuansa asri.
Yuk intip rumah Jokowi dan Iriana di Solo.
Kembalinya Jokowi ke rumahnya di Solo, dikonfirmasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo Budi Murtono.
Budi menjelaskan, Jokowi akan langsung menuju rumah pribadinya itu di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber.
Ia menambahkan, Presiden Jokowi dan Iriana Jokowi juga telah pindah kependudukan kembali menjadi warga Kota Bengawan sejak September 2024.
"Sudah pindah kependudukan warga Solo di Sumber, jadi otomatis setelah pulang nanti beliau (menjadi) warga Solo," ungkap Budi Murtono seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com (19/10/2024).
Baca juga: Perbandingan Anggaran Gaji dan Tunjangan Kabinet Prabowo dan Jokowi, Postur Gemoy Disorot
Ayah Kaesang Pangarep itu kembali ke Solo lantaran rumah pensiunnya di Karanganyar belum siap untuk ditempati.
Dilansir dari Kompas.com (27/06/2024), Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Setya Utama menyatakan, Presiden Joko Widodo memilih sendiri lokasi rumah pensiunnya yang terletak di Kabupaten Karanganyar tersebut.
Lahan seluas 12.000 meter persegi atau 1,2 hektare itu memiliki lokasi yang cukup strategis karena berdekatan dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) serta Bandara Adi Sumarmo.
Sayangnya, rumah pensiun Jokowi yang dibangun oleh CV Tunas Jaya Sanur ini belum siap untuk dihuni ketika masa jabatannya berakhir.
Pasalnya, peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan. baru dilaksanakan pada 1 Juli 2024.
Suara.com - Sebuah rekaman video YouTube dengan klaim yang menyebutkan bahwa putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam penggeledahan tersebut, petugas KPK menemukan uang ratusan triliun di kediamanan Gibran.
Informasi rumah Walikota Solo digeledah KPK diunggah lewat akun YouTube POPULER NEWS.
Thumbnail pada video dengan durasi 8.25 detik itu memperlihatkan gambar Gibran Rakabuming berada di sebuah ruangan. Di tempat tersebut tampak sejumlah laki-laki mengenakan rompi bertulis KPK. Tak hanya itu, petugas kepolisian juga berada di perkerumunan.
Baca Juga: Kasus Suap Sahat Tua, KPK Amankan Dokumen Penyusunan Anggaran saat Geledah Ruangan Gubernur dan Wagub Jatim
"Gibran Sudah Kelewat Batas, Ratusan Triliun ditemukan Tim KPK di Kediaman Gibran," tulis narasi pada thumbnail video. Sedangkan judul video yakni ' Terancam Dimiskinkan, KPK Sita Seluruh Aset Korupsi Milik Gibran'.
Apakah klaim pada video YouTube POPULER NEWS benar?
Berdasarkan penelusuran tim pencari fakta pada Kamis, (22/12/2022), adalah hoaks atau tidak benar.
Pada video yang diposting, tidak memperlihatkan momen kediaman Gibran Rakabuming digeledah tim KPK. Klip video awal justru mempertontonkan potongan wawancara Gibran soal isu Jokowi tiga periode. Gibran mengatakan bahwa dirinya akan turun ke jalan kalau ada demo tolak presiden tiga periode.
Baca Juga: Spesial di Hari Ibu, Iriana Jokowi: Terus Dijaga Semangatnya, Ya
Selanjutnya, terlihat juga potongan video yang memperlihatkan pengamat politik Rocky Gerung ketika ikut merespon isu Jokowi 3 periode.
Sampai akhir video, tidak ada peristiwa di mana KPK menggeledah kediaman putra sulung Jokowi apalagi sampai menemukan uang ratusan triliun.
Faktanya, unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video juga bukan gambar sungguhan. Gambar wajah Gibran pada thumbnail merupakan editan.
Klaim Gibran Rakabuming digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah hoax. Akun YouTube POPULER NEWS berulang kali mengunggah video yang keliru. Pasalnya, gambar thumbnail dengan isi video tidak sesuai.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Beredar kabar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution pada Rabu (21/8/2024).
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto pun angkat bicara terkait kabar tersebut.
Jubir berlatar belakang pensiunan Polri itu memastikan penyidik tidak menggeledah kediaman menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Tidak benar," kata Tessa saat dikonfirmasi, Sabtu (24/8/2024).
Diketahui, nama Bobby Nasution terseret dalam kasus dugaan korupsi mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba. Perkara itu ditangani KPK.
Abdul Gani Kasuba disebut terlibat dalam pengaturan Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan yang diduga dimiliki Bobby Nasution.
Abdul Gani Kasuba menggunakan kode Blok Medan dalam memuluskan pengurusan IUP di Maluku Utara.
Isu Blok Medan itu mencuat ketika Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi Abdul Gani Kasuba di Pengadilan Negeri Ternate pada Rabu (31/7/2024).
Kepada majelis hakim dan Jaksa, Suryanto mengatakan, Blok Medan itu merujuk pada Bobby yang menjabat Wali Kota Medan.
Ia juga membenarkan bahwa Abdul Gani bersama anak dan menantunya serta Muhaimin Syarif dan istrinya pernah ke Medan untuk menemui pelaku usaha.
Muhaimin Syarif adalah eks Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Malut.
Dia juga terjerat dalam kasus Abdul Gani Kasuba.
"Hanya itu saja yang saya tahu. Kalau tidak salah itu (istilah Blok Medan) Bobby Nasution," kata Suryanto.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Bantah Geledah Rumah Menantu Jokowi, Bobby Nasution